Selasa, 04 Juli 2017

Sisi Lain Unpad dan Jatinangor

kampusaja.com

Banyak yang bilang, kampus ini merupakan kampus terfavorit se-Indonesia. Tiap tahun selalu terdepan dalam hal jumlah peminat. Pun dengan tahun ini (2017) yang juga menempati posisi pertama (lagi) dalam hal jumlah peminat pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Entah memang mereka beranggapan kampusku ini berkualitas atau memang karena sadar akan realitas sulitnya menembus Si Jaket Kuning dan Si Jaket Abu. 

Tulisan ini saya buat sebagai curahan hati, dari seorang manusia biasa yang "masih" berstatus sebagai Mahasiswa di kampus berlambang kujang yang terletak di Jatinangor. Melihat dan merasakan berbagai macam keresahan yang dialami selama kurang lebih 2 tahun kuliah. Tak bisa disalahkan jika sebagian nantinya berpikir bahwa saya hanya menjelek-jelekkan almamater sendiri. Lebih dari itu, ada maksud mulia dibalik tulisan ini. Saya tidak ingin ada calon adik-adik yang nanti ketika kuliah menyesal telah memilih kampus terfavorit ini. Sebuah harapan, semoga tulisan ini bisa memberi sedikit pencerahan bagi sekalian alam. 

Selamat bernalar wahai makhluk berakal. 

Sebagian besar insan terutama yang berasal dari luar tanah pasundan akan menyangka bahwa Unpad berada di Kota Bandung. Memang tidak dapat dipungkiri, sebelum memasuki dekade 90-an, perkuliahan dipusatkan di Kampus Dipatiukur, Kota Bandung. Setelah itu memasuki tahun 90-an secara bertahap perkuliahan di pindahkan ke sebuah daerah "Bandung Coret", Jatinangor. Jatinangor merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, tepatnya berada di perbatasan dengan Kabupaten Bandung. Beberapa dosen pernah bercerita, pada mulanya belum ada fasilitas yang memadai seperti sekarang. Modal besar belum menghampiri daerah "antah-berantah" ini. Rumah makan, hotel, apartemen merupakan sesuatu yang mustahil dijumpai pada masa itu. Bahkan kos-kosan pun dengan fasilitas seadanya.  Yang ada hanya kamar rumah penduduk lokal yang disewakan kepada Mahasiswa. Sering berjalannya waktu, Modal-modal besar mulai melirik daerah "antah-berantah" ini sebagai pasar yang menjanjikan. Mahasiswa, dosen, pegawai tiap hari bernapas dan buang hajat. Sebuah Investasi cerdas jika menanamkan modal di sini. Sampai sekarang bisa kita lihat berbagai macam fasilitas mewah ada di Kecamatan Jatinangor, meskipun penduduk aslinya semakin tersisihkan. Tak kuasa melawan dahsyatnya kekuatan modal yang tidak bisa dinikmati penduduk lokal.

Jangan lah kaget bila kelak kuliah di Unpad, kalian akan jauh dari Pusat Kota. Kurang lebih butuh 1 jam / 20km untuk menuju Pusat Kota Bandung. Jadi untuk kalian yang berasal dari luar tanah Pasundan jangan heran bila keadaan Unpad, khususnya kampus Jatinangor jauh dari angan-angan. Tempat hiburan malam dan Super Mall tidak akan kalian temui. Jatinangor hanyalah sebuah daerah kecil, bukan kota, namun penuh cerita.

Di balik itu, ada sisi lain yang jarang diketahui masyarakat umum tentang Jatinangor. Saya rasa hal ini perlu diketahui oleh kalayak ramai, sebagai bahan pertimbangan jika memilih Unpad sebagai kampus yang dituju sebagai persinggahan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Hampir setiap hari, berita kehilangan kendaraan bermotor dijumpai di media sosial. Entah keamanan di sini yang buruk, tuntutan ekonomi, atau kecerobohan pemilik kendaraan itu sendiri. Yang pasti hampir semua korban merupakan Mahasiswa. Sebagian besar kendaraan yang dicuri adalah KLX &  Motor Matic. Entah apa alasannya. Yang pasti, kurang dari satu menit pelaku dapat membobol kunci motor dan membawanya. Laporan kepada pihak berwenang sudah berulang kali disampaikan, namun tetap saja kajadian ini terulang kembali. Apakah ini menunjukkan Jatinangor bukan daerah yang aman? Yang pasti setiap kejahatan muncul karena ada kesempatan.

Penipuan dengan berbagai modus sering kali terjadi. Banyak Mahasiswa (korban) yang berbagi kisah saat ditipu melalui sosial media. Modusnya bermacam-macam. Mulai dari hipnotis, membuat iba si korban, mengaku sebagai orang kesusahan, dll. Hati nurani manusia yang bersimpati terhadap penderitaan orang lain dijadikan kesempatan untuk meraih kauntungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Pembobolan terhadap kos-kosan dan rumah kontrakan juga tak kalah seringnya. Banyak postingan di sosial media yang memuat rekaman CCTV bagaimana maling beraksi serta curhatan mahasiswa mengenai kamarnya yang tiba-tiba ditemukan dalam kondisi berantakan diacak-acak oleh maling bertebaran. Dari beberapa rekaman, saya menyimpulkan bahwa maling beraksi ketika kondisi kos-kosan sedang sepi. Meskipun kamar terkunci, namun maling selalu punya seribu satu cara untuk menembus pertahanan kamar kosan. Saya hanya menyarankan jangan lah menaruh barang-berharga di sembarang tempat, pun dengan memilih kos-kosan harus lah yang terjamin keamanannya. 

Berdasarkan pemasaran saya di atas semoga dapat menambah wawasan bagi teman-teman yang kelak ingin melanjutkan pendidikan ke Unpad. Jangan sampai menyesal di kemudian hari. Jatinangor memang tak seindah yang kalian kira, namun di sini penuh akan cerita. 
Previous Post
Next Post

0 komentar: