Rabu, 13 Januari 2016

Tipe-Tipe Mahasiswa

Tipe Mahasiswa

Bagi kamu yang udah kuliah tentunya akan merasa bangga, senang, dan percaya diri ketika ditanya pekerjaan kamu. “Mahasiswa” satu-satunya pekerjaan yang pake gelar maha, bahkan dosen pun tidak ada gelar Maha Dosen atau Maha Guru.

Setiap mahasiswa tentunya memiliki karakter dan perilaku yang berbeda-beda. Namun dari perbedaan tersebut ada kecenderungan yang sama sehingga saya dapat mengelompokkan mahasiswa ke dalam beberapa tipe melalui riset dan penilitian yang saya lakukan dan tentunya penelitian ini tidak dapat dipertanggungjawabkan hehehe.

Beberapa mungkin pernah kamu lihat mahasiswa seperti ini, atau jangan-jangan kamu merupakan salah satunya. Bagi sodara-sodara yang belum kuliah, percaya gak percaya ketika keliah nanti bakal nemuin tipe-tipe mahasiswa seperti ini.



1.      Mahasiswa Kupu-Kupu

http://www.fauzisyaifuladam.com/

Kupu-kupu atau “Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang” adalah tipe mahasiswa yang selalu ngilang habis kuliah, langsung pulang ke rumah atau ke kosan. Entah apa yang menyebabkannya langsung pulang ke rumah atau ke kosan. Alasannya bermacam-macam, mulai dari mengerjakan tugas, membantu orang tua, main game, tidur, dan lainnya. Tipe mahasiswa seperti ini biasanya hanya bisa ditemukan saat jam kuliah (itu pun kalau dia masuk). 

Keuntungannya jadi mahasiswa seperti ini adalah kamu memiliki quality time yang banyak dengan orang rumah atau teman kosan, dan juga hemat pengeluaran. Namun bila mahasiswa kerjaannya hanya ngampus terus pulang, apa bedanya dengan siswa? Rasanya tak pantas bila titel mahasiswa disandingkan kepadanya. Selain itu, pengalaman yang dimilikinya saat kuliah akan sedikit, karena hanya belajar habis itu pulang ke rumah. 

Menurut saya, rugi rasanya kalau jadi mahasiswa kupu-kupu karena tidak akan memiliki banyak pengalaman, relasi yang luas, CV yang bagus, bahkan susah dapat gebetan, dan yang tak kalah penting juga mahasiswa seperti ini tidak akan terkenal di kampus.



2.      Mahasiswa Kura-Kura

news.okezone.com

Mahasiswa kura-kura bisa dikatakan kebalikan dari mahasiswa kupu-kupu. Kura-kura itu sendiri artinya adalah “Kuliah-Rapat Kuliah-Rapat”. Walaupun kenyataannya kura-kura jalannya lambat dan tidak bisa terbang, namun mahasiswa kura-kura terkadang memiliki pengalaman dan CV yang lebih baik dari mahasiswa kupu-kupu.

Mahasiswa kura-kura biasanya disematkan kepada mereka yang aktif berorganisasi atau mahasiswa yang merupakan seorang aktivis. Baik yang aktif di HIMA, BEM, UKM, Organ Ekstra, Komunitas, Kepanitiaan dll. Keuntungan menjadi mahasiswa kura-kura adalah memiliki pengalaman yang banyak, memiliki jaringan relasi yang luas, terkadang juga cepat memiliki gebetan, bahkan mahasiswa kura-kura cukup dikenal dengan baik di lingkungan kampus. Tapi selalu ada resiko dalam setiap pilihan. 

Mahasiswa kura-kura harus bisa mengatur waktunya dengan baik, karena disamping mereka rapat dan berorganisasi, mereka juga harus menjalankan kewajiban mereka pada bidang akademik. Selain itu, tidak jarang juga acara yang harus mengorbankan kuliah mereka, sehingga tak jarang mereka tidak masuk kuliah, syukur-syukur ada temen baik yang mau men-TA kan. Intinya menurut saya, jadi mahasiswa kura-kura merupakan hal yang positif bial dilihat dari dampak yang ditimbulkan, namun juga tetap harus memperhatikan kewajiban pada bidang akademik karena bagaimanapun juga untuk lulus harus menyelesaikan kewajiban akademik.



Mahasiswa Kunang-Kunang 

kabarkampus.com

Mahasiswa kunang-kunang alias “Kuliah-Nangkring Kuliah-Nangkring” yaitu mahasiswa yang sehabis kuliah suka nangkring di kampus baik itu di lapang, kantin, warung, taman, atau teman lainnya yang emang cocok untuk nangkring. Biasanya mahasiswa kunang-kunang menjalankan aktivitasnya tidak sendirian, karena kalo nangkring sendirian tentunya gak bakalan asik, malah kaya anak ilang. Ketika nangkring tentunya akan selalu ada hal yang menarik untuk dibahas. Bisa masalah percintaan, akademik, game, film, dan lain-lain. 

Keuntungannya jadi mahasiswa kunang-kunang adalah masa-masa kuliahmu akan punya banyak teman, selain itu juga kuliah gak bakalan bosen, dan sepertinya akan memiliki banyak cerita menarik yang bisa dibagikan kepada anak cucu nanti. Tidak jarang juga kunang-kunang ini nangkring sampe malem, saking betahnya mereka nangkring dan faktor lainnya mungkin teman-teman yang dapat membuat mereka nyaman. Tapi di sisi lain, menjadi mahasiswa kunang-kunang akan menguras uang jajanmu lebih dalam, karena untuk nangkring biasanya lebih enak ketika ada cemilan, rokok, atau minimal untuk beli minum.



4.      Mahasiswa Dagang
https://masihkuliah.files.wordpress.com

Dari namanya saja mungkin sodara-sodara sudah tahu bagaimana gambaran tipe mahasiswa seperti ini. Kurang lebih mahasiswa dagang adalah mahasiswa yang aktivitas sehari-harinya selain ngampus, mereka juga berjualan. Barang yang dijualnya pun beragam, mulai dari gorengan, roti, donat, minuman, pakaian, jersey, pulsa, kartu perdana, dan lain-lain. 

Tapi yang paling umum sih jualan gorengan, biasanya disimpan di dalam kotak putih. Sehingga orang-orang sudah punya stereotype sendiri kalau ada yang bawa kotak putih pasti mau nawarin gorengan. Motivnya biasanya buat tambah-tambah uang kost, tapi gak jarang juga buat nyari uang dana usaha alias nyari dana buat keberlangsungan event atau acara, dan danus ini sering kali di setiap kepanitiaan ada divisinya sendiri, jadi orang yang ada di divisi danus mau gak mau bakal jadi relawan danusan. Tapi sisi positivnya mereka bakalan dapat kemampuan menawarkan produk kepada orang lain, dan juga menumbuhkan jiwa wirausaha mereka, selain nantinya dapet sertifikat, itung-itung nambah bagus CV.



5.      Mahasiswa Akademik

http://resepmahasiswa.com/

Mahasiswa akademik adalah mahasiswa yang sangat rajin dalam hal akademik. Biasanya mereka jarang absen dalam perkuliahan, kecuali kalau sedang sakit atau keadaan yang sangat terdesak. Selain itu, mereka memiliki IP atau Index Prestasi di atas rata-rata. Mereka biasanya sering mengunjungi perpustakaan, mengikuti seminar, mengikuti perlombaan. Walaupun memiliki IP yang besar, namun dari beberapa sumber yang telah saya baca, hal tersebut tidaklah menentukan seseorang diterima bekerja. Jadi intinya IPK tidak bisa menjamin kesuksesan, tapi tetap saja untuk bisa lolos seleksi administrasi tetap butuh IPK yang bagus.

Kembali ke topik mahasiswa akademik.

Menjadi mahasiswa akademik bukanlah merupakan sesuatu yang salah, namun harus dibarengi dengan softskill yang baik juga. Tidak jarang dalam beberapa kasus, banyak mahasiswa yang mengejar mati-matian demi mendapatkan IPK yang tinggi namun mengorbankan waktu mereka untuk mengembangkan softskill.


Sebenarnya masih banyak sekali tipe-tipe mahasiswa lainnya. Namun karena saya baru kuliah 1 semester, jadi pengetahuan saya masih terbatas. Mungkin seiring berjalannya waktu, tulisan ini akan saya update lagi. Setelah saya melakukan riset dan penelitian yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tahap selanjutnya. Pokoknya kunjungi terus blog saya, niscaya tidak ada untungnya. Eh salah, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Previous Post
Next Post

2 komentar:

  1. Kayaknya ane condong yang nomor satu nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ane juga waktu baru masuk, terutama waktu semester 1 condong ke nomor 1. Soalnya masih bingung menemukan jati diri juga sih hehe...

      Terimakasih sudah berkunjung :)

      Hapus