Tipe
Mahasiswa
Bagi kamu yang udah
kuliah tentunya akan merasa bangga, senang, dan percaya diri ketika ditanya
pekerjaan kamu. “Mahasiswa” satu-satunya pekerjaan yang pake gelar maha, bahkan
dosen pun tidak ada gelar Maha Dosen atau Maha Guru.
Setiap mahasiswa tentunya
memiliki karakter dan perilaku yang berbeda-beda. Namun dari perbedaan tersebut
ada kecenderungan yang sama sehingga saya dapat mengelompokkan mahasiswa ke
dalam beberapa tipe melalui riset dan penilitian yang saya lakukan dan tentunya
penelitian ini tidak dapat dipertanggungjawabkan hehehe.
Beberapa mungkin pernah kamu lihat mahasiswa
seperti ini, atau jangan-jangan kamu merupakan salah satunya. Bagi sodara-sodara
yang belum kuliah, percaya gak percaya ketika keliah nanti bakal nemuin tipe-tipe
mahasiswa seperti ini.
1.
Mahasiswa Kupu-Kupu
http://www.fauzisyaifuladam.com/ |
Kupu-kupu
atau “Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang” adalah tipe mahasiswa yang selalu ngilang
habis kuliah, langsung pulang ke rumah atau ke kosan. Entah apa yang
menyebabkannya langsung pulang ke rumah atau ke kosan. Alasannya
bermacam-macam, mulai dari mengerjakan tugas, membantu orang tua, main game,
tidur, dan lainnya. Tipe mahasiswa seperti ini biasanya hanya bisa ditemukan
saat jam kuliah (itu pun kalau dia masuk).
Keuntungannya jadi mahasiswa seperti
ini adalah kamu memiliki quality time
yang banyak dengan orang rumah atau teman kosan, dan juga hemat pengeluaran.
Namun bila mahasiswa kerjaannya hanya ngampus terus pulang, apa bedanya dengan
siswa? Rasanya tak pantas bila titel mahasiswa disandingkan kepadanya. Selain
itu, pengalaman yang dimilikinya saat kuliah akan sedikit, karena hanya belajar
habis itu pulang ke rumah.
Menurut saya, rugi rasanya kalau jadi mahasiswa
kupu-kupu karena tidak akan memiliki banyak pengalaman, relasi yang luas, CV
yang bagus, bahkan susah dapat gebetan, dan yang tak kalah penting juga
mahasiswa seperti ini tidak akan terkenal di kampus.
2.
Mahasiswa Kura-Kura
news.okezone.com |
Mahasiswa
kura-kura bisa dikatakan kebalikan dari mahasiswa kupu-kupu. Kura-kura itu
sendiri artinya adalah “Kuliah-Rapat Kuliah-Rapat”. Walaupun kenyataannya
kura-kura jalannya lambat dan tidak bisa terbang, namun mahasiswa kura-kura
terkadang memiliki pengalaman dan CV yang lebih baik dari mahasiswa kupu-kupu.
Mahasiswa kura-kura biasanya disematkan kepada mereka yang aktif berorganisasi
atau mahasiswa yang merupakan seorang aktivis. Baik yang aktif di HIMA, BEM,
UKM, Organ Ekstra, Komunitas, Kepanitiaan dll. Keuntungan menjadi mahasiswa
kura-kura adalah memiliki pengalaman yang banyak, memiliki jaringan relasi yang
luas, terkadang juga cepat memiliki gebetan, bahkan mahasiswa kura-kura cukup
dikenal dengan baik di lingkungan kampus. Tapi selalu ada resiko dalam setiap
pilihan.
Mahasiswa kura-kura harus bisa mengatur waktunya dengan baik, karena disamping
mereka rapat dan berorganisasi, mereka juga harus menjalankan kewajiban mereka
pada bidang akademik. Selain itu, tidak jarang juga acara yang harus
mengorbankan kuliah mereka, sehingga tak jarang mereka tidak masuk kuliah,
syukur-syukur ada temen baik yang mau men-TA kan. Intinya menurut saya, jadi
mahasiswa kura-kura merupakan hal yang positif bial dilihat dari dampak yang
ditimbulkan, namun juga tetap harus memperhatikan kewajiban pada bidang
akademik karena bagaimanapun juga untuk lulus harus menyelesaikan kewajiban akademik.
Mahasiswa Kunang-Kunang
kabarkampus.com |
Mahasiswa kunang-kunang alias “Kuliah-Nangkring Kuliah-Nangkring” yaitu mahasiswa yang
sehabis kuliah suka nangkring di kampus baik itu di lapang, kantin, warung,
taman, atau teman lainnya yang emang cocok untuk nangkring. Biasanya mahasiswa
kunang-kunang menjalankan aktivitasnya tidak sendirian, karena kalo nangkring
sendirian tentunya gak bakalan asik, malah kaya anak ilang. Ketika nangkring
tentunya akan selalu ada hal yang menarik untuk dibahas. Bisa masalah
percintaan, akademik, game, film, dan lain-lain.
Keuntungannya jadi mahasiswa
kunang-kunang adalah masa-masa kuliahmu akan punya banyak teman, selain itu
juga kuliah gak bakalan bosen, dan sepertinya akan memiliki banyak cerita
menarik yang bisa dibagikan kepada anak cucu nanti. Tidak jarang juga
kunang-kunang ini nangkring sampe malem, saking betahnya mereka nangkring dan
faktor lainnya mungkin teman-teman yang dapat membuat mereka nyaman. Tapi di
sisi lain, menjadi mahasiswa kunang-kunang akan menguras uang jajanmu lebih
dalam, karena untuk nangkring biasanya lebih enak ketika ada cemilan, rokok,
atau minimal untuk beli minum.
4.
Mahasiswa Dagang
https://masihkuliah.files.wordpress.com |
Dari
namanya saja mungkin sodara-sodara sudah tahu bagaimana gambaran tipe mahasiswa
seperti ini. Kurang lebih mahasiswa dagang adalah mahasiswa yang aktivitas
sehari-harinya selain ngampus, mereka juga berjualan. Barang yang dijualnya pun
beragam, mulai dari gorengan, roti, donat, minuman, pakaian, jersey, pulsa,
kartu perdana, dan
lain-lain.
Tapi yang paling umum sih jualan gorengan, biasanya disimpan di
dalam kotak putih. Sehingga orang-orang sudah punya stereotype sendiri kalau ada yang bawa kotak putih pasti mau
nawarin gorengan. Motivnya biasanya buat tambah-tambah uang kost, tapi gak
jarang juga buat nyari uang dana usaha alias nyari dana buat keberlangsungan event atau acara, dan danus ini sering
kali di setiap kepanitiaan ada divisinya sendiri, jadi orang yang ada di divisi
danus mau gak mau bakal jadi relawan danusan. Tapi sisi positivnya mereka
bakalan dapat kemampuan menawarkan produk kepada orang lain, dan juga
menumbuhkan jiwa wirausaha mereka, selain nantinya dapet sertifikat,
itung-itung nambah bagus CV.
5.
Mahasiswa Akademik
http://resepmahasiswa.com/ |
Mahasiswa
akademik adalah mahasiswa yang sangat rajin dalam hal akademik. Biasanya mereka
jarang absen dalam perkuliahan, kecuali kalau sedang sakit atau keadaan yang
sangat terdesak. Selain itu, mereka memiliki IP atau Index Prestasi di atas
rata-rata. Mereka biasanya sering mengunjungi perpustakaan, mengikuti seminar,
mengikuti perlombaan. Walaupun memiliki IP yang besar, namun dari beberapa
sumber yang telah saya baca, hal tersebut tidaklah menentukan seseorang
diterima bekerja. Jadi intinya IPK tidak bisa menjamin kesuksesan, tapi tetap
saja untuk bisa lolos seleksi administrasi tetap butuh IPK yang bagus.
Kembali
ke topik mahasiswa akademik.
Menjadi
mahasiswa akademik bukanlah merupakan sesuatu yang salah, namun harus dibarengi
dengan softskill yang baik juga.
Tidak jarang dalam beberapa kasus, banyak mahasiswa yang mengejar mati-matian
demi mendapatkan IPK yang tinggi namun mengorbankan waktu mereka untuk
mengembangkan softskill.
Sebenarnya masih banyak
sekali tipe-tipe mahasiswa lainnya. Namun karena saya baru kuliah 1 semester,
jadi pengetahuan saya masih terbatas. Mungkin seiring berjalannya waktu,
tulisan ini akan saya update lagi. Setelah saya melakukan riset dan penelitian
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tahap selanjutnya. Pokoknya kunjungi
terus blog saya, niscaya tidak ada untungnya. Eh salah, semoga bermanfaat bagi
kita semua.
Kayaknya ane condong yang nomor satu nih...
BalasHapusAne juga waktu baru masuk, terutama waktu semester 1 condong ke nomor 1. Soalnya masih bingung menemukan jati diri juga sih hehe...
HapusTerimakasih sudah berkunjung :)