Kamis, 01 Desember 2016

Hari AIDS sebagai Langkah Awal untuk Merangkul Orang dengan HIV/AIDS


“Jauhi penyakitnya, bukan orangnya”. Slogan itu banyak disuarakan ketika perayaan hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2016. Masih banyak anggapan di masyarakat bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat menularkan penyakitnya. Hal ini tentunya memberikan stigma negatif kepada mereka yang padahal seharusnya mendapatkan bantuan dan dorongan dari kita.

AIDS sendiri merupakan kependekan dari ‘Acquired Immune Deficiency Syndrome’. Acquired berarti didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.[1]


Sedangkan HIV merupakab singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.[2]

Pada dasarnya ketika orang bersentuhan, berjabat tangan, bahkan berpelukan dengan ODHA tidak akan tertular virus tersebut, karena penularan HIV/AIDS hanya dapat terjadi melalui 5 cara, yaitu Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui, melalui seks oral, pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian, melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi, memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.[3]

Namun, minimnya pengetahuan tentang HIV/AIDS menyebabkan berkembangnya paradigma yang salah yang ada di masyarakat tentang ODHA. Akibatnya, orang dengan HIV/AIDS sering kali mendapat stigma negatif dan perlakuan diskriminatif dari masyarakat. Sering kali mereka ditolak ketika melamar pekerjaan dengan alasan penyakit yang mereka idap. Pengucilan di masyarakat pun tak jarang mereka rasakan, selain itu juga banyak yang menerima label negatif, dikarenakan citra ODHA yang selalu dimunculkan berasal dari orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan pecandu narkoba. Padahal kenyataannya bila melihat penjelasan di atas, selain pengguna narkoba dan orang yang berganti pasangan pun dapat menjadi korban. Sungguh tidak adil rasanya, bila label negatif tersebut dilimpahkan kepada semua orang dengan HIV/AIDS. Bayi suci tak berdosa yang mengidap HIV/AIDS pun turut menjadi korban diskriminasi.

PBB menetapkan 1 Desember sebagai hari AIDS sedunia dalam rangka upaya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Jadi adanya kampanye hari AIDS sedunia bukanlah upaya untuk mendiskriminasi pengidap HIV/AIDS melainkan upaya untuk mencegah munculnya penyakit ini. Walau bagaimanapun juga ungkapan klasik “mencegah lebih baik daripada megobati” memang rasanya sangat tepat dalam upaya mencegah penyebaran HIV/AIDS.

Di Indonesia sendiri, sejak 2005 sampai 2015 menurut data dari Kemenkes telah terdapat 184.929 kasus HIV yang didapat dari laporan layanan konseling dan tes HIV. Sementara, kasus AIDS sampai September 2015 sejumlah 68.917 kasus. Angka ini tentunya akan terus meningkat seiring dengan cepatnya penyebaran virus ini dan juga tanpa disadari.

Maka dari itu, sebaiknya masyarakat mulai menghilangkan stigma negatif terhadap ODHA karena dengan terbukanya masyarakat terhadap ODHA, maka mereka tidak akan takut untuk sekedar melaporkan diri, keluarga, atau temannya yang mengidap HIV/AIDS sehingga pencegahan agar tidak menyebarnya virus ini dapat diatasi dengan baik.

Adanya diskriminasi juga tak jarang membuat ODHA menutup diri dengan lingkungannya. Hal ini berdampak pada sulitnya proses penyembuhan dan pendataan jumlah pasti pengidap HIV/AIDS. Seharusnya, masyarakat membantu ODHA dengan memberkan motivasi dan membuka diri terhadap ODHA agar semangat hidup mereka tetap terjaga, dan mereka merasa dihargai sebagai manusia. Diskriminasi dan mengucilkan bukanlah tindakan manusiawi. Dengan adanya dorongan dan motivasi masyarakat maka keberlangsungan hidup mereka akan lebih baik.

“Selamat Memperingati Hari AIDS Sedunia, Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya”



[1] http://spiritia.or.id/
[2] http://www.alodokter.com/
[3] http://www.alodokter.com/hiv-and-aids


Previous Post
Next Post

0 komentar: